Perjalanan Haji YuMmy (Wahyu Jimmy) Part 2

3. Madinah

Setelah melelaui perjalanan satu malam, pagi harinya kami tiba di bandara Madinah. Kondisi di dalam bandara tidak begitu ramai, seperti yang saya bayangkan sebelumnya tentang menunggu hingga seharian di kantor imigrasi bandara haji. Kami beruntung karena sudah banyak rombongan yang menuju Mekah dan tidak tiba di bandara Madinah sehingga proses imigrasi hanya memerlukan waktu 1-2 jam. Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya di part1, kami langsung menuju penginapan menggunakan bis.

 

IMG_1163 IMG_1167

 

Foto-foto kedatangan di bandara Madinah. Tak lupa kami menggunakan masker saat tiba di bandara.

Dalam perjalanan tak henti-hentinya kami mengucapkan syukur karena sudah diberikan kesempatan mengunjungi Madinah dan diberi keselamatan hingga tiba di sana. Madinah, kota yang diberkahi dan dijadikan tanah suci kedua. Sebuah kota tempat hijrah Nabi, kota tempat peradaban Islam berkembang, kota yang setiap jengkalnya menjadi saksi sejarah perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat. Madinah merupakan salah satu kota yang subur di Arab Saudi, di dalamnya banyak terdapat hijau pohon-pohonan dan salah satu kurma yang masuk dalam hadist nabi yaitu kurma Ajwa tumbuh di Madinah.

Siapapun yang  pagi pagi  memakan 7 buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Madinah juga terkenal dengan tempat-tempat bersejarah seperti, masjid Nabawi, Masjid Quba’, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, Khandaq tempat terjadinya perang Khandaq, Masjid Miqat dll. Insya Allah akan kami ceritakan beberapa tempat di atas yang sudah kami kunjungi dalam uraian di bawah ini.

Lanjut lagi ke perjalanan kami di Madinah. Setelah sampai di depan penginapan, pihak travel yang sudah mengkelompokkan kita untuk bersama dalam satu kamar dan dibagikan satu kunci untuk satu kamar. Biasanya satu kamar akan berisi 4-5 orang dan terpisah antara ikhwan dengan akhwat. Di dalam penginapan ada masing-masing tempat tidur dengan jumlah sesuai dengan orang menempati kamar tersebut. Tidak ada lemari sehingga perlengkapan-perlengkapan kita tetap berada di dalam koper. Dalam satu ruangan ada 3-4 kamar yang memiliki dapur, living room, dan kamar mandi. Di dalam dapur ada kulkas dan kompor, akan tetapi sayang sekali kita tidak bisa menggunakan kompor tersebut. Beruntung kami membawa rice cooker kecil yang biasanya kami gunakan untuk menanak nasi, memasak mie dan mengangatkan makanan yang sudah dibeli. Rice cooker bekas dan kecil dari Indonesia yang kami bawa lumayan membantu kami dalam memperpendek waktu mencari makan. Karena cukup satu kali membeli makanan dalam sehari.

Point penting tinggal dalam penginapan adalah jangan sampai lupa mengunci ruangan dan kamar saat kita sendirian atau saat semua orang akan keluar rumah. Biasanya orang terakhir yang keluar kamar diberikan tanggung jawab untuk mengunci dan membawa kunci tersebut atau biasanya kunci tersebut diletakkan di tempat yang aman sesuai kesepakatan bersama. Ada juga yang menitipkan kuncinya di resepsionis, tapi sepertinya resepsionis hanya meletakkan kunci di meja dan tidak memperhatikan lebih lanjut, sehingga kami saat itu lebih memilih memegang kunci sendiri. Satu lagi, jika sudah membeli HP jangan lupa untuk tukar-menukar nomor dengan pasangan kita (ya iya lah ya), dan teman sekamar kita. Oh iya penting juga kalau misalnya kita membawa peralatan mandi dalam satu sachet plastik ukuran besar, kita perlu untuk membagi dengan pasangan kita karena pasangan kita beda ruangan dengan kita. Waktu itu kami membeli botol-botol plastik di Daiso dan membagi masing2 sampo, sabun mandi, deterjen, sabun cuci piring kedalam masing-masing dua botol. Kami sudah membagi peralatan-peralatan tersebut sebelum kita berangkat dan saat menata koper-koper. Jangan lupa juga membawa plastik yang ada klepnya karena cukup praktis untuk mengumpulkan benda cair agar ketika tumpah tidak membasahi perlengkapan kita.

Kami tinggal di Madinah selama kira-kira lima hari. Dalam lima hari itu jika tidak ada agenda untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan jika badan kita sehat dan segar, maka kegiatan kita adalah seperti berikut:

03:00 bangun pagi dan siap-siap berangkat ke Masjid Nabawi

03:30-08:00 Sholat malam, shubuh dan berdiam diri di masjid hingga waktu dhuha.

08:00-09:00 Belanja sarapan susu dan buah-buahan

09:00-09:30 Makan pagi dan berbenah diri

09:30-11:00 Tidur siang

11:00 -12:30 Siap-siap ke masjid Nabawi dan sholat dhuhur

12:30-13:30 Makan siang di sekitar masjid Nabawi

13:30-15:00 Menunggu hingga waktu Ashar di pelataran masjid Nabawi

15:00-16:00 Sholat ashar dan tilawah

16:00-18:00 Jalan-jalan sekitar masjid Nabawi, di sana ada beberapa museum juga

18:00- Isya sholat Maghrib, tilawah, sholat Isya

Perjalanan pulang biasanya kita mencari makan atau memakan makanan yang sudah kita beli tadi pagi

Persiapan yang harus kita bawa saat akan pergi ke masjid Nabawi adalah masker, botol untuk semprotan air, botol minuman yang akan kita isi dengan air zam-zam, sajadah kecil, buku doa-doa, kaca mata hitam, makanan ringan, kresek untuk tempat sandal, dan tas kecil dari travel untuk membawa perlengkapan tersebut.

Cara membeli HP

Jenis HP yang digunakan di Arab Saudi sama dengan HP yang digunakan di Indonsia. Bisa saja kita memakai HP dari Indonesia kemudian mengganti sim cardnya dengan sim card di Arab. Cara membeli HP sewaktu kita di Madinah adalah dengan mendatangi counter HP dengan menyerahkan foto kopi paspor. HP yang kita pakai waktu itu cukup sederhana, cukup digunakan untuk menelp dan sms saja. Harganya sekitar Rp. 300,000 termasuk pulsa. Sebaiknya kita mengisi pulsa yang habis di counter resmi saja bukan melalui abang-abang penjual eceran di pasar, karena lebih murah dan aman.

3.1 Masjid Nabawi

Ya Rab, pertama kali kaki kami menginjak masjid ini rasa kagum, terpukau dengan kebesaran dan kemegahan masjid, rasa terharu akhirnya bisa melihat dengan langsung dan rasa semakin dekatnya dengan Rasulullah menjadi satu dalam perasaan kami. Masjid yang ketika sholat di dalamnya akan merasakan ketentraman dikarenakan kesejukan dalam masjid dan bacaan imam masjid yang selalu memukau. Entah kenapa rasanya beda aja kalau sholat di dalam masjid ini, apakah karena sholat di dalamnya memiliki pahala 1000 kali lipat dibanding dengan masjid biasa, atau apakah karena di dalam masjid terdapat makam nabi sehingga terasa dekat dengan beliau, atau karena kemegahan masjid yang membuat kita terpesona atau karena syukur yang tak terkira yang menjadikan kita semakin nikmat dengan sujud. Perasaan-perasaan tersebut yang membuat kami ingin berlama-lama di Madinah. Ah Masjid Nabawi engkau memiliki tempat khusus di hati kami.

IMG_1826 IMG_1831IMG_1793

 

Foto-foto di luar masjid Nabawi dan di dalam masjid tempat mengambil air zam-zam

Masjid Nabawi yang pertama kali didirikan ketika nabi Muhammad hijrah ke Madinah, ketika unta sang Nabi berhenti dilokasi masjid yang saat itu sekelompok kaum muslimin sedang melakukan sholat. Pembangunan pertama masjid Nabawi adalah pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 1 Hijriyyah dengan luas sekitar 1050 meter persegi. Masjid Nabawi mengalami perluasan-perluasan dalam setiap masa, hingga saat ini masjid Nabawi memiliki beberapa fasilitas dan keistimewaannya:

(untuk fasilitasnya kami ambil dari link ini dan kami tambahi dengan gambar-gambar sendiri):

(1) KUBAH. 

Untuk pengaturan udara dalam bangunan yang begitu besar dan luas, dibuat 27 ruang terbuka dengan ukuran masing-masing 18 x 18 m. Sebagai atapnya dibuat kubah yang bisa dibuka dan ditutup secara elektronik dan juga dapat secara manual. Setiap kubah memiliki berat 80 ton yang terbuat dari kerangka baja dan beton yang dilapisi kayu pilihan dengan hiasan relief yang bertatahkan batu mulia sejenis phirus yang sangat indah, sedangkan bagian luar atasnya dilapisi dengan keramik tahan panas.

IMG_1792 IMG_1790

Foto-foto dalam masjid Nabawi

(2) AC RAKSASA.

Untuk menyejukkan masjid dibangun satu unit AC sentral raksasa di atas tanah seluas 70.000 m2 yang terletak 7 km sebelah barat masjid. Hawa dingin yang dihasilkan sistem ini dialirkan melalui pipa bawah tanah dan didistribusikan ke seluruh penjuru masjid melalui bagian bawah setiap pilar yang berjumlah 2.104 buah. Jumlah pilar pengalir udara sejuk yang fantastik tersebut merupakan ciri khas Masjid Nabawi, karena pengaturan posisi yang rapi dan keindahannya yang tiada tara. Pilar-pilar bundar dan tegar ini dibuat dari beton bergaris tengah 64 cm, kamudian dilapisi marmer tebal berwarna putih susu. Di kakinya yang kokoh itulah dipasang ventilasi untuk mengalirkan hawa dingin. Jarak antara satu pilar dengan pilar yang lain adalah 6 meter dan 18 meter. Tinggi dari lantai dasar sampai lengkungan lantai atas 5,6 m dan pada batas lengkungan itu dipajang lampu hias yang indah dan dikurung dalam sangkar berornamen lapis emas.

(3) MENARA 104 METER. 

Sebelum diperluas Masjid Nabawi hanya memiliki 4 buah menara, namun pada bangunan setiap pojok masjid yang megah ini telah didirikan menara-menara baru, sehingga semuanya ada 6 buah, termasuk 2 menara besar yang mengapit pintu gerbang utama ‘Pintu Raja Fahd bin Abdul Aziz’. Di puncak setiap menara baru yang berketinggian 104 meter itu terdapat ornamen bulan sabit dari bahan perunggu yang dilapisi emas murni 24 karat dengan tinggi 7 meter dan berat 4,5 ton. Pada ketinggian 87 meter dipasang sinar laser yang memancarkan cahaya ke arah Mekah sejauh 50 km untuk menunjukkan arah kiblat dinyalakan pada saat-saat tertentu (waktu sholat). Sekarang Masjid Nabawi memiliki 10 menara yang sangat bagus dan mahal.

(4) 674 LAMPU KRISTAL. 

Untuk menambah penerangan dan keindahan di dalam masjid yang lama (ruangan berpilar warna kuning pastel), dipasang 674 lampu-lampu kristal pilihan yang tidak membiaskan panas. Lampu cantik tersebut disusun dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas berjumlah 674 buah, terdiri dari 3 macam ukuran. Yang besar berukuran garis tengah 342 cm dengan berat 485 kg (seperti yang terdapat di Roudloh), yang sedang berukuran garis tengah 140 cm seberat 145 kg, dan yang kecil berukuran garis tengah 120 cm dengan berat 125 kg. Lampu-lampu ini dipesan khusus dari Italia, produsen kristal terkenal Eropa.

IMG_1135 IMG_1837IMG_1833

Foto-foto masjid Nabawi saat malam hari

(5) 12 PAYUNG RAKSASA. 

Pada bagian tengah Masjid Nabawi terdapat dua ruang terbuka yang setiap ruang dilengkapi 6 buah payung artistik, hasil perpaduan arsitektur modern dan teknologi canggih. Dengan dukungan dana yang tidak sedikit lahirlah sebuah karya yang patut dibanggakan berupa 12 payung raksasa peneduh panas yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis yang diatur oleh sistem komputer. Selain itu melalui sebagian batang tubunya dipasang AC yang secara otomatis pula memancarkan hawa dingin.

IMG_1830 IMG_1795IMG_1786

Foto-foto di pelataran masjid Nabawi

(6) BASEMENT 73.500 M2. 

Di bawah bangunan baru terdapat basement seluas 73.500 m2 dan tinggi 4,5 m yang dipergunakan untuk menempatkan pusat-pusat pengaturan elektronik, mekanik, sound system, serta air conditioner. Dalam usaha untuk keperluan darurat apabila listrik padam, disiapkan pembangkit listrik yang terdiri dari 8 unit yang menghasilkan 2,5 MW, yaitu untuk mensuplai listrik di seluruh bangunan masjid dan halaman sekitarnya.

(7) TEMPAT PARKIR UNTUK 4.500 MOBIL. 

Luas halaman Masjid Nabawi yang dipersiapkan untuk dapat digunakan sebagai areal sholat di Masjid Nabawi adalah 206.000 m2 yang diperkirakan dapat menampung 400.000 jemaah. Halaman ini berlantai granit dan marmer putih yang didesain sedemikian rupa sehingga menampakkan bentuk seni arsitektur Islam. Di bawah lantai ini terdapat konstruksi raksasa, terdiri dari dua lantai bawah tanah untuk parker seluas 292.000 m2 yang dapat menampung 4.500 mobil. Juga terdapat beberapa fasilitas lainnya, seperti toilet sebanyak 2.500 unit, tempat wudhu 6.800 pancuran dan tempat minum air dingin bertaburan di 560 lokasi. Untuk masuk dan keluar dari areal bawah tanah ini disediakan jalur untuk pejalan kaki dengan tiga sistem, yaitu tangga biasa, tangga jalan dan lift. Sedangkan untuk mobil disediakan 6 pintu yang langsung bertemu dengan jalan-jalan raya utama seputar masjid yang berakses langsung ke seluruh penjuru kota Madinah.

TEMPAT BERNILAI SEJARAH

Selain fasilitas-fasilitas tersebut di atas, di dalam Masjid Nabawi juga terdapat sejumlah tempat istimewa yang bernilai sejarah. Diantaranya ialah :

(1) PUSARA NABI MUHAMMAD SAW. 

Pusara Nabi Muhammad SAW terletak di sudut timur Masjid Nabawi yang dahulu dinamakan Maqshurah. Di situ dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah tangga Nabi Muhammad SAW dengan Siti Aisyah dan rumah Ali dengan Siti Fatimah RA. Setelah Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M) rumah Nabi terbagi dua, yaitu bagian arah kiblat (selatan) untuk makam Nabi dan yang sebelah utara untuk tempat tinggal Siti Aisyah RA. Sejak tahun 678 H (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome) sampai sekarang. Jadi persis di bawah Green Dome inilah jasad Rasulullah SAW dimakamkan. Kalau kita melihat Green Dome berarti melihat makam Nabi. Dan tentu juga makam kedua sahabat beliau, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab RA yang dimakamkan di bawah kubah itu berdampingan dengan makam Nabi. Maka lokasi dimana dahulu terdapat rumah Nabi kini dijuluki ‘makam tiga manusia mulia’. Setelah masjid diperluas, makam Nabi, Abu Bakar dan Umar dimasukkan ke dalam bangunan masjid. 

IMG_1816IMG_1817 IMG_1818

(keterangan foto dari kiri ke kanan: pusara Nabi Muhammad-pusara Abu bakar-pusara Umar bin Khattab)

(2) ROUDOH. 

Roudoh yaitu lokasi yang ada di dalam Masjid Nabawi, posisinya terletak antara Mimbar dan makam Nabi, yang sekarang ditandai oleh pilar-pilar berwarna putih dengan ornamen yang khas sedangkan lantainya dilapisi permadani wool yang sangat indah dan unik. Roudoh juga disebut Taman Surga berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi (artinya), ‘Diantara rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga’ (Muttafaq ‘alaih).

IMG_1812IMG_1801 IMG_1798

(keterangan: dari kiri ke kanan: Raudoh, mimbar nabi dari depan, mimbar nabi dari samping)

Pengertian Roudloh sebagai taman surga pada hadits di atas terdapat beberapa pendapat para ahli, antara lain sebagai berikut :

a. Bahwa Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dan berbagai kebahagiaan di tempat itu, karena di tempat itu dilakukan zikir dan pemujaan kepada Allah, yang karenanya dijanjikan surga.

b. Tempat itu kelak setelah kiamat benar-benar akan dipindahkan oleh Allah SWT ke surga, sehingga ia menjadi bagian dari taman surga yang hakiki.

c. Orang-orang yang pernah berdoa di Roudloh akan melihatnya di surga.

Sesuai dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa letak Roudloh adalah antara rumah dan mimbar Nabi, maka luas Roudloh itu sekitar 22 m x 15 m, yakni jarak antara rumah Nabi dan mimbarnya kurang lebih 22 meter dan panjang ke belakang kurang lebih 15 meter.

Roudloh adalah satu tempat yang maqbul untuk berdoa, karenanya tempat ini selalu dipadati oleh jemaah. Tempat ini menjadi rebutan jemaah pria. Jemaah wanita tidak bisa sholat wajib di Roudloh, karena seluruh shaf diisi oleh jemaah pria. Jemaah wanita diberi kesempatan untuk sholat sunat di Roudloh pada waktu Dhuha, dari pagi sampai menjelang sholat zhuhur.

Di Roudloh terdapat beberapa tiang (usthuwaanah) yang penting. Tiang-tiang tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tiang Siti Aisyah. Tiang ini yang disebut Usthuwaanah Aisyah, terletak di tengah Roudloh, yakni tiang yang ketiga dari mimbar dan dinding makam rasulullah SAW. Di tengah tiang ini terdapat tulisan dalam bahasa Arab : Usthuwaanah Aisyah.

b. Tiang taubah. Tiang ini disebut Usthuwaanah At-taubah. Tiang At-Taubah ini terletak antara tiang Aisyah dan tiang As-Sarir (dinding makam Rasulullah SAW). Tiang ini terkenal juga dengan tiang Abu Lubabah (Usthuwaanah Abu Lubabah).

c. Tiang As-Sarir (Usthuwaanah As-Sarir). As-Sarir artinya tempat tidur. Tiang As-sarir letaknya sebelah timur (disamping) tiang At-Taubah, menempel pada dinding makam Rasulullah SAW.

d. Tiang Al-Haras (Usthuwaanah Al-Haras). Tiang ini menempel pada dinding makam Rasulullah SAW sebelah utara tiang As-sarir. Tiang ini bersejarah karena di situlah para sahabat mengawal Nabi dan menjadikan tempat itu sebagai pos keamanan untuk keselamatan dan keamanan Rasulullah SAW, sampai dating jaminan keamanan dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW melalui firman-Nya :

Artinya, ‘Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia’ (QS Al-Maidah : 67)

e. Tiang Al-Wufud (Usthuwaanah Al-Wufud). Tiang ini terletak paling utara dari tiang As-Sarir dan tiang Al-Haras. Letaknya menempel pada dinding makam Rasulullah SAW. Tiang Al-Wufud ini asalnya adalah tempat Rasulullah menerima tamu-tamu pentingnya, baik para petinggi Arab maupun orang-orang mulia dan terkemuka dari para sahabat.

Semua tiang bersejarah itu hingga kini masih tetap dipelihara dan ada pada tempatnya. Setiap jemaah yang mengunjungi Masjid Nabawi dapat menyaksikannya.

Selain daripada itu, di Roudloh juga terdapat Mimbar Nabi. Mimbar Nabi ada tiga tingkat, terbuat dari kayu yang diambil dari sebuah hutan di bagian utara kota Madinah. Pada tahun 8 H, Rasulullah SAW memakai mimbar ini, duduk pada bagian yang paling atas kaki beliau di tingkat kedua. Pada waktu Abu Bakar Shiidiq RA menjadi khalifah, beliau duduk di tingkat kedua dan kakinya di bagian yang paling bawah. Dan Umar bin Khattab RA duduk di tingkat yang paling bawah dan kakinya menyentuh lantai. Usman bin Affan RA meniru cara duduk Umar bin Khattab RA selama 6 tahun, kemudian naik ke atas, duduk pada posisi duduk Nabi Muhammad SAW.

(3) MIHRAB. 

Mihrab atau maharib (jamak) adalah satu cekungan kecil tempat imam memimpin sholat dan sekaligus berfungsi sebagai pemandu arah kiblat. Secara harfiyah, mihrab berarti gedung tinggi atau pagar. Di dalam Al-Quran kata mihrab disebutkan sebanyak lima kali. Empat dalam bentuk tunggal dan satu dalam bentuk jama’. Kelima kata mihrab (maharib) itu masing-masing terdapat dalam surat Ali Imran ayat 37 dan 39, surat Maryam ayat 11, surat Shad ayat 21 dan surat Saba ayat 13. Beberapa ayat di atas mengisyaratkan bahwa mihrab telah dikenal dalam sejarah nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Mihrab Masjid Nabawi dibangun pertama kali pada tanggal 15 Sya’ban tahun 2 H yaitu setelah Rasulullah SAW menerima perintah dari Allah SWT memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitullah Mekah. Kini Masjid Nabawi memiliki 5 buah mihrab, yaitu :

1. Mihrab Majidi, terletak di sebelah utara dakkatul Auhowal, suatu tempat agak tinggi yang memisahkan antara Mihrab Tahajjud dan Mihrab Al-Majidi. Panjang Mihrab Al-majidi ini 12 meter dengan tinggi 0,5 meter. Pada masa itu di tempat ini berkumpul para Ahlus-Sufah, satu kelompok muslim yang tidak mempunyai tempat tinggal dan hanya berdiam di halaman-halaman masjid.

2. Mihrab Nabawi, terletak di sebelah timur mimbar. Mihrab ini mula-mula dipakai oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu memimpin sholat berjamaah. Mihrab tersebut merupakan hadiah dari Qait Bey, Mesir.

3. Mihrab Sulaiman, terletak di sebelah kiri mimbar, dimana bentuk mihrab ini menyerupai Mihrab Nabawi. Mihrab tersebut dibangun pada tahun 938 H yang merupakan hadiah dari Sultan bin salim, Turki.

4. Mihrab Tahajjud, terletak di sebelah utara jendela makam Rasulullah SAW dengan ukuran bentuk lebih kecil dari Mihrab Nabawi. Pada masa itu di Mihrab ini Rasulullah SAW sering melakukan sholat tahajud.

5. Mihrab usmani, terletak di tengah-tengah dinding arah kiblat yang hingga kini masih dipergunakan untuk imam memimpin sholat berjamaah.

Selain mempunyai mihrab-mihrab tersebut, Masjid Nabawi juga mempunyai 6 buah pintu utama.Pintu-pintu tersebut adalah (arah menghadap kiblat) : Pintu As-Salam, Pintu Ash-Shiddiq dan Pintu Ar-Rahmat di sebelah kanan masjid, sedang di sebelah kiri masjid terdapat : Pintu An-Nisa, Pintu Jibril, dan Pintu Baqi’.

Satu pemikiran pada “Perjalanan Haji YuMmy (Wahyu Jimmy) Part 2

Tinggalkan komentar